Jumat, 08 September 2023

Masa Jabatan "AMAN" Berakhir, Tongkat Kepemimpinan Diserahkan Pada Pj. Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto





 

 

 


 

Kendari - Masa jabatan Ali Mazi - Lukman Abunawas (AMAN), Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2018 - 2023, berakhir. Tongkat kepemimpinan diserahkan pada Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Komjen Pol. (P) Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H.

 

Proses serah terima jabatan (Sertijab) ini dilaksanakan di ruangan Pola Bahteramas Kantor Gubernur Sultra yang disaksikan langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdulrahman Saleh, Jumat (8/9/2023).

 

Hadir dalam Sertijab ini, Anggota Komisi VI DPR-RI, Rieke Diah Pitaloka, Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Asrun Lio, Kakanwil Kemenkumham Sultra, Silvester Sili Laba, bersama jajaran Forkopimda Sultra yang terdiri dari Danrem 143 HO, Brigjen TNI Ayub Akbar, Kabinda Sultra, Brigjen TNI Raden Totok Oktaviana, Wakapolda Sultra, Brigjen Pol. Dwi Irianto, Kajati Sultra, Patris Yusrian Jaya, Dandim 1417 Kendari, Kolonel CZI Bintarto joko Y, Danlanud Haluoleo, Kolonel Pnb. Antonius Adi Nur, Danlanal Kendari, Letkol Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari, jajaran Forkopimda TK II Kabupaten/Kota, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta tokoh agama.

 

Ikut hadir pula dalam prosesi Sertijab ini Pimpinan Tinggi Pratama dari Kementerian Hukum dan HAM, yang terdiri atas para Kepala Biro/Kapus, Sekretaris Unit Utama, para Kepala Kantor Wilayah se-Sulawesi, serta seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi.

 

Dalam kesempatan ini, Andap mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak sehingga dia dipercayakan memimpin Provinsi Sulawesi Tenggara.

 

"Ini merupakan suatu kehormatan dan tanggung jawab besar yang akan saya emban sepenuh hati dan kerja keras dengan segenap kemampuan yang saya miliki," ujarnya.

 

Pria yang juga mengemban amanah sebagai Sekretaris Jenderal Kemenkumham ini menyampaikan atensi bapak Presiden pada saat rakornas kepala daerah dan forkopimda se-Indonesia pada Januari 2023 lalu.

 

Berikut atensi presiden tersebut:
1. Kendalikan inflasi, pantau langsung di lapangan, hati-hati mengatur tarif PDAM, angkutan umum, dll;
2. Turunkan kemiskinan ekstrim sampai dengan 0% pada tahun 2023;
3. Fokus turunkan stunting;
4. Perhatikan investasi, jangan ada izin yang berbulan-bulan;
5. Pastikan APBD dibelanjakan untuk produk-produk buatan dalam negeri;
6. Kabupaten/Kota harus mulai mendesain kotanya dengan baik sehingga memiliki diferensiasi dan memaksimalkan potensi daerah;
7. Jaga stabilitas politik dan keamanan menuju pemilu 2024;
8. Jamin kebebasan beragama, jangan sampai konstitusi kalah oleh kesepakatan.


Selain 8 atensi bapak Presiden tersebut, Andap juga menekankan agar Proyek Strategi Nasional (PSN) di Sulawesi Tenggara dapat terselesaikan secara maksimal diantaranya pembangunan bendungan Ladongi dan Ameroro serta hilirisasi sumber daya mineral nikel.


Di akhir sambutannya, Andap kembali mengingatkan seluruh jajaran birokrasi yang ada di Sultra untuk memberikan pelayanan sepenuh hati pada masyarakat Sulawesi Tenggara.
"Mari kita selalu ingat bahwa kita adalah pelayan masyarakat. Kita harus mendengarkan aspirasi mereka dan merespon kebutuhan mereka," pungkasnya.


Sementara itu, Ali Mazi, yakin bahwa Andap mampu memimpin Sulawesi Tenggara serta akan diterima semua kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara.
"Saya yakin semua masyarakat Sulawesi Tenggara akan menerima kehadiran beliau. Dengan pernah menjabat Kapolda Sultra, tentu Pak Andap sudah paham kondisi wilayah dan masyarakat Sulawesi Tenggara. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri selama memimpin Sultra," ungkap mantan Gubernur Sultra itu.

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar