“Hak cipta dan hak kekayaan intelektual bisa jadi keuntungan ekonomi kita. Hari ini, khusus untuk anak muda di Kota Medan, saya hadir untuk mendengarkan apa saja kreativitas yang digeluti dan meyakinkan pentingnya melindungi kekayaan intelektual,” kata Yasonna.
Yasonna menjelaskan, perlindungan terhadap Kekayaan Intelektual sangat penting dan menjadi perhatian serius pemerintah. Selain dilindungi negara secara hukum, perlindungan Kekayaan Intelektual akan memberi manfaat secara ekonomi karena dapat mengomersialisasi ciptaan, menerbitkan dan menggandakan ciptaan, mendistribusikan, atau menampilkan ciptaannya sebagai pertunjukan.
Dukungan Kemenkumham diberikan dengan mencanangkan 2022 sebagai tahun Hak Cipta. Kemudian Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham meluncurkan Persetujuan Otomatis Pencatatan Hak Cipta (POP HC) untuk mempercepat proses pencatatan hak cipta dari yang sebelumnya perlu waktu satu hari, kini hanya perlu waktu kurang dari 10 menit.
“Saya mengajak anak muda yang bergerak di industri kreatif, industri hiburan, dan sejenisnya untuk tahu dan peduli tentang kekayaan intelektual. Kenapa? Pengetahuan dan kepedulianmu tentang kekayaan intelektual akan memengaruhi masa depanmu,” ungkap Yasonna.
Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan DPP PDI Perjuangan itu menuturkan, sosialisasi akan pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual juga merupakan salah satu cara menyiapkan generasi emas menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045. Perlindungan Kekayaan Intelektual diyakini mampu meningkatkan inovasi dan kreativitas, yang akan ditopang dengan kebijakan kemudahan berusaha melalui aplikasi Perseroan Perorangan yang sudah diluncurkan lebih dulu.
“Anda punya satu merek,
perusahaan Anda daftarkan melalui perseroan perorangan, Anda jadi entrepreneur,
suatu hari Anda jadi entrepreneur sukses, asal tidak pernah menyerah,” ujar
Yasonna.
Yasonna Mendengar merupakan kegiatan untuk
meningkatkan ekonomi kreatif di daerah serta jemput bola menyosialisasikan
pentingnya melindungi Kekayaan Intelektual. Dengan konsep town hall meeting,
kegiatan Yasonna Mendengar jadi kental nuansa anak muda.
Kegiatan ini digelar perdana di Medan, Sumatra
Utara. Provinsi ini menjadi pembuka karena tercatat menyumbang permohonan KI
terbesar di Sumatera dan ke-6 dalam lingkup nasional.
Dalam kegiatan ini, Yasonna berdiskusi lebih dekat
dengan komunitas-komunitas penghasil Kekayaan Intelektual di Kota Medan dan
Sumatara Utara. Hal ini juga dilakukan supaya Kemenkumham dan DJKI bisa
menghasilkan produk-produk hukum dan pelayanan publik yang efektif dan relevan.
Kegiatan ini melibatkan seratus peserta dari
berbagai komunitas (musik, film, animasi, literasi, desain grafis, dan seni
pertunjukan), termasuk dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution. Peserta lainnya
menyaksikan melalui
live streaming di Youtube DJKI serta Facebook dan
Instagram Yasonna H. Laoly.
@kemenkumhamri
@Ditjenpas
@kumhamjatim
@sipp_menpan
@anugerahasn_menpan
@diary_kemenkumham
@rbkunwas
0 komentar:
Posting Komentar