Jakarta - Ekonomi kreatif sebagai wujud dari pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly mengatakan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membangun ekosistem KI yang berbasis kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan perekonomian nasional.
“Pengembangan ekosistem KI di Indonesia menjadi sangat kontekstual dengan visi Indonesia tahun 2045 menuju Indonesia Emas,” kata Yasonna saat membuka Forum Indikasi Geografis Nasional, Temu Bisnis dan Apresiasi Insan Kekayaan Intelektual 2024.
“Potensi KI sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa merupakan salah satu keunggulan KI. Berbagai kajian dan pengalaman internasional mengkonfirmasi korelasi antara pembangunan ekosistem KI dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (12/06/2024) siang.
Pembangunan ekosistem KI, kata Yasonna, saat ini dapat dikatakan masih pada tahap awal, yang artinya masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai kematangan dan keberlanjutan. Ekosistem KI sebagai sebuah siklus berkelanjutan, melalui sinergi dan kolaborasi pemangku kepentingan, terdiri dari elemen-elemen yang saling bergantung satu sama lain sebagai satu kesatuan.
“Ekosistem KI meliputi tiga elemen utama, yaitu kreasi berupa penciptaan karya intelektual, kemudian elemen proteksi yaitu perolehan dan perlindungan KI serta penegakan hukum, dan elemen utilisasi yaitu komersialisasi KI,” kata Yasonna.
Menkumham berharap kolaborasi yang telah berjalan dengan sangat baik selama ini, antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dengan berbagai kementerian/lembaga, kreator, inventor, dan stakeholder lainnya, terutama dalam implementasi sistem KI, dapat dipertahankan dan bahkan terus ditingkatkan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, KI menjadi topik hangat di berbagai pertemuan dan seminar, baik yang diinisiasi oleh pemerintah maupun berbagai lapisan masyarakat,” ucap menkumham.
“Kedepannya, saya menantikan konsistensi, kehadiran, dan peran serta seluruh elemen dalam ekosistem KI untuk terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan melalui kreativitas dan inovasi,” tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal KI Kemenkumham, Min Usihen mengatakan acara yang dilaksanakan hari ini merupakan puncak dari rangkaian Peringatan Hari KI Sedunia 2024, yang sudah dimulai sejak 26 April lalu.
“Kegiatan forum ini dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama untuk mendukung tahun 2024 sebagai tahun Indikasi Geografis (IG), juga memperkenalkan produk-produk IG terdaftar, baik IG Nasional maupun IG-Uni Eropa,” kata Min.
Selain itu, ujar Min, pada pertemuan ini dilakukan diskusi isu-isu terkini, permasalahan, kebijakan, dan hal-hal teknis lainnya terkait IG dan paten.
“Dan yang tak kalah pentingnya adalah forum ini juga mempertemukan inventor dan investor,” ucap Min.
Pada acara ini juga dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktorat Jenderal (Ditjen) KI dengan Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Pembinaan dan Pelindungan Merek dan IG dalam rangka Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, lalu dengan Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional tentang Pengembangan, Pemanfaatan dan Optimalisasi Perpustakaan di Bidang KI.
Kemudian juga dilakukan penandatanganan PKS dengan Ditjen Pajak Kementerian Keuangan tentang Pemanfaatan Data dan/atau Informasi KI di Bidang Perpajakan.
0 komentar:
Posting Komentar