Selasa, 09 Juli 2024

Menkumham Republik Indonesia Sampaikan Pernyataan pada Sidang Majelis Umum WIPO


 



Jenewa - Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program kerja WIPO
serta berkontribusi aktif dalam berbagai inisiatif global terkait kekayaan intelektual.

Demikian disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yasonna H. Laoly di
hadapan forum pada pembukaan sesi ke-65 Sidang Majelis Umum WIPO di Jenewa, Selasa, 9 Juli 2024.

"Kami berharap kerja sama dengan WIPO ke depan dapat berjalan lancar, seperti pembentukan
Indonesian Intellectual Property Academy, dan berbagai proyek lainnya yang sedang berjalan
terkait industri kreatif, merek, desain, dan UKM," lanjutnya.

Sebelumnya, pada 8 Juli 2024, Indonesia dan WIPO telah melakukan penandatanganan WIPO
Treaty on Intellectual Property, Genetic Resources and Associated Traditional Knowledge
(GRATK). Traktat ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, transparansi, dan kualitas sistem
paten terkait sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber
daya genetik. Selain itu, untuk mencegah paten diberikan secara keliru untuk penemuan yang
tidak baru atau tidak inovatif terkait dengan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional
yang terkait dengan sumber daya genetik.

Yasonna menyatakan Indonesia akan mempercepat proses ratifikasi traktat sesuai dengan
prosedur internal. Ia berharap negara-negara lain juga akan segera melakukan ratifikasi, sehingga dapat tercapai persyaratan minimum 15 ratifikasi untuk berlakunya traktat tersebut.

“Indonesia juga sedang dalam proses mendaftarkan Badan Riset dan Inovasi Nasional dalam
hal ini Indonesian Culture Collection (InaCC) sebagai salah satu International Depositary
Authority (IDA) berdasarkan Budapest Treaty on the International Recognition of the Deposit of
Microorganisms for the Purposes of Patent Procedure. Inisiatif ini mencerminkan Upaya

 

berkelanjutan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam manajemen dan pemanfaatan
sumber daya genetik global,” terang Yasonna.
Secara khusus, Indonesia juga menekankan pentingnya menyukseskan konferensi diplomatik
tentang Traktat Hukum Desain (Desain Law Treaty) yang akan diadakan di Riyadh, Arab Saudi
pada November tahun ini. Isu-isu kontemporer yang sedang berkembang, seperti teknologi
digital dan kecerdasan buatan akan menjadi pembahasan dalam forum tersebut mengingat
kekayaan intelektual berperan penting dalam mendorong inovasi di bidang ini.
"Oleh karena itu, Indonesia siap untuk terlibat aktif dalam membentuk kerangka kerja kekayaan
intelektual di kancah internasional yang mampu menjembatani kesenjangan digital dan
responsif terhadap kemajuan teknologi, serta kebutuhan masyarakat luas," tutur Yasonna.
Selain itu, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dalam pemanfaatan kekayaan
intelektual yang juga merupakan alat untuk memajukan perekonomian. Indonesia bersama
negara-negara anggota ASEAN mengadakan pameran produk-produk hasil kreasi dan inovasi
dari setiap negara sepanjang kegiatan Sidang Majelis Umum WIPO. Selain itu, turut digelar
seminar mengenai Merek Kolektif dalam Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 16 Juli 2024.
"Kita bawa 135 produk indikasi geografis Indonesia untuk dipamerkan. Pameran ini bertujuan
untuk mempromosikan dan mengeksplorasi potensi produk Indonesia di mancanegara,"
pungkasnya.

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar